Yamaha RX-Z, Juara Karena Perbesar Kompresi Bawah!


Bermain di kelas Sport Tune up 140 cc 2-Tak menjadi andalan dari tim TRD TDC Pemburu Dollar asal Jakarta ini. Karena ketika bermain di kelas tersebut, motor Yamaha RX-Z yang menjadi senjatanya kerap catat waktu terbaik.

Dengan joki Bowo Samsonet, menjadi perpaduan yang sesuai. Karena karakter dari motor tersebut dipahami betul oleh sang joki. Di kelas itu, motor ini mampu mencetakkan best time 7,205 detik.

Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari racikan tangan Joseph Andi Murdiyanto, selaku mekanik tim. ÔÇ£Tenaga dari motor ini sudah cukup ngisi dari saat start. Ini bisa didapatkan dari modifikasi yang dilakukan di bagian kruk as,ÔÇØ beber Joseph sang peracik mesin.

Ubahan yang dilakukan pada bagian kruk as, bertujuan untuk memperkecil ruangan di bagian bawah piston. Sehingga kompresi bawah bisa semakin dipadatkan. 

ÔÇ£Perlu diingat, pada motor 2-tak, kompresi tidak hanya terjadi pada ruang bakar yang ada di atas piston. Tetapi, kompresi terjadi juga di bagian bawah piston,ÔÇØ beber Andi sapaan akrab pria yang juga punggawa dari TRD Charenina Motor Salatiga, Jawa Tengah ini.

Untuk dapatkan pemampatan, pada ruang crankcase dilakukan dengan cara menambal bandul kruk as dengan timah. ÔÇ£Kruk as asli ditambal, mengikuti model ZX,ÔÇØ bebernya.
Dengan penambalan kruk as tersebut, menjadikan kompresi primer atau kompresi bawah semakin padat. Akhirnya, campuran bahan bakar dan udara yang termampatkan tersebut akan lebih cepat mengalir ke ruang bakar.

Selanjutnya, lubang-lubang pada silinder di desain ulang. Tujuannya untuk lebih memperlancar jalannya bahan bakar. ÔÇ£Terutama bentuk dari lubang exhaust didesain lebih menyerupai lubang exhaust dari motor Special Engine,ÔÇØ katanya lagi.

Tinggi lubang exhaust disunat menjadi 26,5 mm. Itu setelah diukur dari ujung silinder atas setelah kepala silinder dilepas. Sedangkan untuk lubang transfer, dibuat setinggi 43 mm.

Untuk mengimbangi bagian mesin yang telah mengalami koreksi, komponen pengapian juga coba disempurnakan. Memanfaatkan sistem pengapaian dari Yamaha YZ 125, dirasa mampu memberikan pembakaran yang lebih sempurna.

ÔÇ£Komponen pengapian seperti koil dan magnet pengapian diambilkan dari YZ 125. Itu karena part ini mempunyai pengapian yang lebih stabil,ÔÇØ yakin Andi. Untuk pemasangan sepul YZ 125, tidak serta merta bisa dipasang langsung. Perlu terlebih dahulu membuatkan adaptor dari plendes sebagai dudukan sepul di kalter.

Terakhir, rotor magnet dibubut untuk menyesuaikan derajatnya dengan kruk as. ÔÇ£Timing pengapian diseting di 14 derajat,ÔÇØ tutup mekanik yang memilih ramuan final gir 14/38 mata ini. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Karburator: Keihin PWM 38
Membran: V-Force 4
Knalpot: AHM
Koil: Yamaha YZ 125
Sok depan: Honda Sonic
 

Satria F150, Paking Selembar = 245 cc


Kerap bikin keok musuh di kelas selembaran 500 meter
Ramainya balap trek lurus malam hari untuk Suzuki Satria F-150, bikin Alfa Alwiar kepincut nimbrung. Akhirnya F-150 miliknya jadi ‘tumbal’ demi memenuhi hobinya ini. Usahanya juga tidak sia-sia. Sudah banyak musuh yang dibuat keok motor milik mekanik yang akrab disapa ‘Ocem’ ini.

“Sekarang lagi ramai untuk jarak 500 meter, jadi kita seting untuk itu. Kalau speknya, main di kelas paking selembaran,” kata Ocem. Untuk mengejar regulasi paking selembaran, setang seher diganti milik Yamaha Scorpio. Setang seher milik sport Yamaha 225 cc ini punya dimensi yang lebih pendek dari milik F-150. Jadi, memungkinkan Ocem untuk menggeser posisi big end sebanyak 4 mm. Itu tanpa harus tambah paking tebal. Hasilnya, kini stroke menjadi 56,8 mm. Hitungannya, 48,8 mm (stroke standar F-150) + 8 mm (total naik-turun) = 56,8 mm.

Buat menambah daya ‘gedor’ power dari putaran bawah, seher standar F-150 yang berdiameter 62 mm juga diungsikan. Gantinya, piston berdiameter 74 mm masuk ke ruang silinder. Hasilnya, kapasitas silinder membengkak jadi 244,8 cc. Dibulatkan, jadi 245 cc.

Tentunya, isi silinder ini termasuk besar buat motor yang usung paking selembar alias paking blok standar. Akibatnya, proses keluar-masuk bahan bakar ke dalam ruang silinder harus disesuaikan. Klep pun ikut diganti. Klep isap pakai yang berdiameter 25 mm, sedangkan klep buang dipatok 23 mm.
Kem dibuat 249 derajat (in), dan 255 derajat (ex), Karburator gambot bantu ‘sembur’ bahan bakar dan udara maksimal

Durasi noken as ikut disesuaikan. Klep in dibuat membuka 19 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 50 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Jadi, noken as klep in punya durasi 249 derajat dengan overlap 2,3 mm.

Lalu, buat durasi noken as untuk klep ex dipatok 255 derajat. Klep buang dibuat membuka 53 derajat sebelum TMB dan menutup 22 derajat sebelum TMA. Overlap klepnya jadi 2,45 mm.

Mengimbangi besarnya isapan, maka part penyuplai campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar juga diganti. Ocem mempercayakan ke karburator Keihin PE 28 mm yang direamer jadi 32 mm.

Supaya motor lebih ngacir sejak putaran bawah, sektor kopling ikut dimaksimalkan. Ocem mengganti per kopling standar dengan tipe racing yang disandingkan kampas kopling Suzuki RGR 150 yang lebih awet dibanding kampas kopling standar F-150. 

DATA MODIFIKASI

Ban depan : FDR 60/80-17
Ban belakang  : IRC Eat My Dust 60/90-17
Knalpot : DBS
Karburator : Keihin PE28
CDI : Rextor

Nih Pengaruh Celah Klep Pada Performa dan Konsumsi BBM


Setiap motor, diciptakan dengan celah kerenggangan klep yang berbeda. Kerengganan ini, berpengaruh terhadap konsumsi BBM dan performa mesin. 

ÔÇ£Kerenggangan klep ini sangat penting. Makanya pabrikan memberikan rentang ukuran yang sudah di standarkan sesuai spek engine. Bila mesin masih standar, diharapkan mengikuti anjuran pabrik. Bila tidak, banyak pengaruh buruk yang akan timbul,ÔÇØ kata Titut Winarto, Chief mekanik dari Honda Wahana Artha.

Bila celah terlalu rapat, mesin bakal cepat panas dan akselarasi terlampau kurang alias lemot. Sedangkan saat setingan klep dipaksa renggang, akan timbul suara nyaring di mesin akibat benturan yang tidak normal antara pantat klep dan rocker arm. Agar tepat, sebaiknya seting kerenggangan klep kudu menggunakan fuller gauge. 

ÔÇ£Jangan sampai menggunakan feeling atau dirasa-rasa. Karena satuan yang digunakan adalah milimeter, sehingga sangat kecil,ÔÇØ tambahnya.

Ketidak cocokan setingan klep in dan ex bisa berakibat memperpendek masa pakai dari komponen tersebut. ÔÇ£Selain ikuti celah standar pabrikan, penyetelan dilakukan ketika mesin dingin,ÔÇØ saran Mohammad Haris, kepala mekanik dari dealer Suzuki World.

Misalnya buat Thunder 125, klep in 0,03 - 0,08 dan klep ex 0,08 - 0,13. MegaPro 0,08 (in) dan 0,12 (ex).

Paket Bore Up Yamaha X-Ride, Mudah Jadi 155 cc


Pemilik Yamaha X-Ride yang tidak puas dengan performa mesin standar, pasti sudah coba cari cara untuk upgrade performannya. Yang paling sering dicari adalah paket bore up. Untung, karena basis mesinnya sama seperti Mio J dan Soul GT, piston hingga paket bore up 155 cc untuk dua saudara kandungnya itu pun bisa dipakai. 

Salah satunya adalah paket upgrade performa yang ditawarkan Ultraspeed Racing. Bengkel di kawasan Ciledug, Tengerang ini menawarkan paket plug and play! Paket ini berisi piston Honda Sonic NPP 58,5 mm lengkap dengan ring pistonnya. Blok silinder juga sudah masuk dalam paket, yang ini menggunakan blok silinder standar yang sudah ganti boring dan disesuaikan dengan diameter piston baru.

"Blok silinder standarnya silahkan disimpan, gantinya kami pakai blok silinder standar yang sudah diganti boring. Hasilnya lebih kuat," yakin Freddy Gautama, owner Ultraspeed Racing dari bengkelnya di Jl. Dr. Ciptomangunkusumo no.42, H. Mencong, Ciledug, Tangerang. "Setelah terpasang, squish juga harus dibentuk ulang," sambungnya. 

Kapasitas mesin sudah bengkak, suplai bahan bakar yang dibakar juga harus ditambah. Solusinya, injektor standar diganti dengan keluaran SRP yang mampu menyemprotkan volume bahan bakar hingga 135 cc per menit.

"Sebenarnya dengan injektor standar juga bisa, tapi kurang maksimal. Pembakaran kering kasihan mesinnya. Jadi tetap dianjurkan untuk ganti. Toh dengan ganti injektor dengan kapasitas yang lebih besar, sekaligus disiapkan untuk tahap upgrade yang lebih jauh," beber Freedy sambil meyakinkan kalau knalpot standarnya masih mumpuni untuk dipasang.

Paket ini dibandrol Rp 800 ribu untuk blok silindernya sekaligus piston dan ring piston ukuran 58,5 mm dari NPP. "Harga khusus paket, tidak dijual terpisah," terang Mona, staff Ultraspeed Racing. Sedangkan untuk injektornya tinggal tambahkan Rp 650 ribu dalam daftar budget. (motorplus-online.com) 

Rincian biaya:
Paket Blok Silinder + Piston Kit: Rp 800 ribu
Ongkos bongkar pasang: Rp 150 ribu
Bentuk Squish: Rp 50 ribu
Porting and Polish: Rp 250 ribu

Substitusi Kampas Kopling Satria F-150, Performa Naik dan Awet!


Sobat yang nyemplak Suzuki Satria F-150, ada tips menarik. Alfa Alwiar, mekanik yang bertugas di dealer Suzuki Mahkota Inti Sejahtera Depok, Jawa Barat, punya cara jitu dan simpel buat memaksimalkan kinerja kopling.

Cara ini sebenarnya telah lama muncul. Namun seiring bertambah pesatnya pengguna Satria F-150, trik ini kembali marak. ÔÇ£Ganti aja kampas koplingnya pakai Suzuki RGR 150. Dijamin lebih enak dan entakan lebih terasa,ÔÇØ tandasnya.

Pemasangannya gampang sob, nggak perlu bubut sana-sini untuk aplikasinya. Karena selain ukurannya sama, ketebalan kampas kopling juga sama persis. Jadi, tinggal plek langsung digas lagi tunggangannya.

Menurut si mekanik, kampas kopling milik Suzuki RGR bisa bekerja lebih baik. Karena dirancang khusus untuk mendapatkan traksi lebih buat imbangi karakter mesin 2-tak yang responsif.

Dilihat kasat mata, bahan yang digunakan juga nampak berbeda. Milik RGR tampak lebih rapi dan lebih kuat dibanding milik Satria F. Karena hingga saat ini, kampas kopling RGR masih diimport langsung dari Jepang.
Selain milik RGR, kampas kopling Suzuki TS 125 juga bisa jadi rujukan. ÔÇ£Tetapi, yang sudah-sudah, kampas kopling RGR bisa lebih tahan lama. Paling terasa kalau dipasang di motor korekan, kampas kopling RGR lebih kuat,ÔÇØ ujar makanik yang akrab dipanggil Ocem ini.

Masalah harga, selembar kopling RGR bisa dibeli seharga Rp 59 ribu. Jadi, sobat harus keluarkan kocek berkisar Rp 295 ribu untuk menebus 5 lembarnya.

Sedangkan untuk satu set kampas kopling Satria F-150 buatan lokal, hanya dibanderol Rp 120 ribu. Lumayan, selisih harganya Rp 175 ribu. Tapi sebanding dengan apa yang didapat

Hollylah Ardilah


Joki Drag Cantik dari Surabaya

Joki Drag Cantik dari Surabaya –Berikut kita akan melihat bahwa joki drag tidak hanya cowo, cewe pun Joss. Para dragster  banyak yang penasaran dengan  lady yang satu ini. Cewe cantik yang berasal dari Surabaya ini bukan hanya karna wajahnya yang cantik tapi juga talentnya yang lumayan mencolok sebagai joki wanita.
Joki Drag Cantik dari Surabaya
Biografi Joki Drag Cantik dari Surabaya
  • Nama : Hollylah Ardilah
  • Panggilan : Lylla
  • Tanggal Lahir : 24 November 1996
  • Alamat : Pulowonokromo Surabaya
Usahanya sebagai joki sering kali membuahkan hasil pada ajang-ajang balap resmi, tidak hanya sebatas turun dan meramaikan prakualifikasi namun tidak jarang juga lolos final di lima besar, Salah satunya pada acara drag bike  Banjar patroman  kelas ninja frame standar dan kelas matic 155 cc di Senayan.
Bersaing dengan joki-joki pria hebat lainya, untuk lolos di 5 besar pada ajang resmi apalagi yang bergengsi bukan perkara mudah dengan persainagan joki-joki handal pria. Joki Drag Cantik dari Surabaya yang notabenenya adalah wanita ini semua itu berkat filing insting dan mental yang kuat membuat gadis berumur 16 tahun ini. Joki Drag Cantik dari Surabaya selalu tampil penuh dengan percaya diri.
Selain sibuk sebagai joki, aktifitas lylla juga sering melakukan pemotretan sebagai model. Joki yang mengawali hobinya pada tahun 2007 ini awalnya tidak di ijinkan oleh ke 2 orang tuanya, karna sekitar tahun 2008 lylla sempat terjun ke arena liaran untuk menyalurkan hobinya. Tau sendirilah main di liarankan sangat beresiko

Cermat Oversize, Cegah Ngelitik dan Piston Macet



 
Perhatikan saat akan oversize liner silinder. Jika dikerjakan tukang bubut sembarangan, dinding atas-bawah permukaan seher enggak rata alias miring. Dapat timbulkan gejala ngelitik, getar dan piston sering macet. 

Bisa begitu karena ketika seher panas dan memuai, celah yang sempit bikin gerak piston jadi berat dan seret. Apalagi ditambah proses pembesaran liner yang miring.

Makanya ada beberapa syarat penting. Paling dasar, konsumen mesti bawa seher pengganti ukuran lebih besar dari standar berikut blok silinder. Karena seher lama untuk patokan tukang bubut. 

Minta dibuat celah ideal 0,03~0,05 mm. Biar enggak kerja dua kali, periksa kelancaran gerak seher di dalam liner silinder baru. Caranya, seka minyak atau oli di liner dan seher sampai kering. 

Lalu masukkan seher ke lubang liner sambil ditekan perlahan. Bila seher ditekan terlalu paksa, minta ke tukang bubut untuk segara di huning ulang sampai lancar.

Terakhir, lihat celah sekeliling bibir liner yang di dalamnya terdapat seher. Lewat pancaran cahaya, bila sinar disekeliling tidak rata, jangan segan-segan dipoles ulang. Karena tidak timbulnya cahaya, menandakan celah antara seher dengan liner terlalu rapat.

Awas Rem Blong !!!



Kinerja suspensi depan harus dijaga. Atur kekerasan dan jarak main suspensi. Jangan sampai kekerasan atau terlalu empuk juga. Karena masing-masing punya efek negatif.

“Kalau sok depan terlalu keras, efeknya rem terasa kurang menggigit. Traksi ban depan  berkurang dan lebih cepat habis,” ucap Hermawan ‘Kentus’, mekanik tim balap Yamaha Adhi MTR Rector NHK FDR Creampie.

Rem yang kurang menggigit saat suspensi terlalu keras, akibat tidak adanya rebound sok yang membantu kerja rem selama pengereman. Imbasnya, kerja rem menjadi lebih berat dan kurangi kinerja.

Untuk ban, dasar masalahnya sama. Karena rebound sok yang keras, ban harus menahan impact yang lebih besar saat melibas jalan bergelombang. Efeknya traksi ban akan berkurang, dan bisa ubah kontur ban jika terjadi terus-menerus.

Nah, kalau terlalu empuk kurang bagus juga. Tabung sok depan bisa membentur segitiga bawah yang memegang as sok. Sil sok depan bisa rusak, dan tabung sok bisa retak. Kekerasan sok tergantung volume oli sok di dalam tabung. Semakin banyak oli, sok akan semakin keras dan rebound menjadi lebih lambat. Begitupun sebaliknya. Makanya, sesuaikan.

“Untuk motor bebek, takaran oli di masing-masing sok berkisar 50 ml hingga 60 ml. Motor batangan bervariasi, tergantung diameter pipa sok. Berkisar 150 ml hingga 450 ml untuk masing-masing sok. Jarak main, sisakan 5 cm setelah proses pengereman,” ucap Kentus. 

Cara menghitung diameter kleep ideal untuk mesin 4 kleep




Zaman semakin moderen jika biasanya kita sering di hadapi dengan jenis-jenis mesin yang convensional salah satu contoh mesin yang memiliki 2 buah kleep dengan perhitungan yang telah umum kita ketahui
Jika sebelumnya kita telah mengetahui cara menghitung diameter ideal kleep untuk motor 2 kleep yang di kutip dari Buku 4 TAK Tuning performance agraham bell dimana :
  • Mencari ukuran diameter ideal kleep in (masuk)  adalah : 45 s/d 50%  X  Diameter piston
  • sedangkan untuk kleep ex (buang) adalah : 80 s/d 85% X diameter Kleep Masuk
Nah bagaimana Jika 4 kleep....????
Sebagai contoh jupiter MX diketahui memiliki ukuran kleep In 19 mm dan EX 17 mm ...... kira-kira jika di conversi ke ukuran 2 kleep jadi berapa.....

Pertaman.....hitung area luasan klep, misal klep in 19 milimeter,
Luasan lingkar katubnya adalah 3,14 x 9,5 x 9,5 = 283,52. Hasil  283,52  ini dikalikan 2 ( karena 2 klep ) di dapat 567.   (Ket : 9,5 di dapat dari  19 mm : 2 = 9,5)
Dan untuk mendapat persamaan 1 klep, tinggal membalik proses, mencari diameter 1 klep, 567 / 3,14 = 180,59 , kemudian di akar kuadrat ketemu : 13,43 mm, ini masih jari-jari, kalau diameter ya berarti dikali 2 , ketemu 26,86 dibulatan jadi  27 mm.
Jadi 19 mm pada jupiter mx yang memiliki 4 kleep hasilnya setara dengan klep in 27 mm mesin 2 kleep ...
dan untuk kleep ex nya teman-teman bisa menghitung sendiri hasilnya sekalian belajar....hehehe

Mungkin masih ada tehnik perhitungan lain yang lebih sederhana selain ini ....namun sekiranya ulasan ini dapat membantu teman-teman dalam bereskperimen dengan mesin terutama kleep

By : R.A.T

semoga bermanfaat

TERIMA KASIH


Read more: http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2012/06/cara-menghitung-diameter-kleep-ideal.html#ixzz2gHuAxuwt

Bore Up Harian Motor Jupiter Z dan Knalpot

Pertanyaan dari teman sejawat yanng sama sama punya Motor Jupiter Z di daerahku bikin aku tergerak. aku pernah coba pada motorku sendiri, Bore Up Harian Motor Jupiter Z dan Knalpot.


1. Diameter lubang dudukan Knalpot diperbesar biar lubang exhaust juga bisa diporting lebih besar. 

Itu karena diameter lubang exhaust standar Motor Jupiter Z cuma 20mm. Kalaupun bisa diporting, paling gede diameternya cuma sampai 25mm. Sebab lingkar luar pipa Knalpot aftermarket rata-rata berdiameter 28mm”. 

Biar aliran sisa gas bakar makin lancar dilepas Knalpot mesin kapasitas besar, kini punya solusi. Yang dilakukan membesarkan diameter lubang dudukan Knalpot asli. Sehingga pipa Knalpot besar bisa dipasang. Juga bisa bikin gede diameter exhaust. 

Keuntungan Bore Up pakai metode ini karena sisa gas bakar dilepas sempurna. 

Pembesaran lubang dudukan Knalpot tetap pada posisi lingkar asli. Tidak miring kanan, kiri, atas atau bawah. Saat pasang Knalpot aftermarket pipa lebih besar, kedua baut bisa dipasang mengikat penjepit pipa Knalpot tanpa ragu. 

Albronze Kurangi Turbulensi

Mengurangi turbulensi di antara lubang exhaust dan pipa Knalpot pasca pembesaran lubang dudukan Knalpot, juga melengkapi ubahan ini dengan memasang paking tambahan yang bukan dari material biasanya. Sehingga sisa gas bakar yang dialiran melalui lubang exhaust. Benar-benar lancar tanpa tekanan. 

Kali ini meterial dasar paking atau penutup celah agar tidak bocor yang tepat adalah bahan albronze. Sehingga meski sudah terjepit oleh Knalpot, namun kondisi paking masih tepat alias tidak bergeser pada posisinya. Sehingga diyakini tidak ada lekukan pada paking yang bisa menyebabkan turbulensi. “Kalau gunakan paking biasa, takutnya saat dijepit Knalpot malah jadi gepeng hingga meneyebabkan terjadi penyempitan. Aliran gas buang pun malah bisa nggak lancar,”.

2. Dengan sedikit meng oversize piston / seher menggunakan merek tetanggaMotor Kawasaki Kaze R std, udah mampu mendongkrak cc Motor Jupiter Z menjadi 115cc, tanpa perlu mem boring ulang / overboring blok. Hanya pada blok. Motor Jupiter Z harus memapas pantat blok 2mm supaya kompresi pada mesin tidak low kompresi
3. Dengan sedikit memapas noken as (camshaft) sesuai setingan mesin. Fungsi noken as sendiri adalah mengatur waktu buka tutup klep. Menambah dayaMotor Jupiter Z (ukuran papasan, durasi, lebar pinngang noken as tergantung spek mesin anda).
4. Dengan sedikit membuang kulit jeruk (permukaan kasar) pada intake dan exhaust di blok dan intake manifold, dengan maksud memperlancar asupan dn pengeluaran bensin ke blok.
5. Penggunaan cdi Motor Jupiter Z dpat mengaplikasi cdi Motor Jupiter Lama (CDI part code 5LL-00) karena cdi ini belum limiter. untuk koil gunakan STD pabrikan
6. Penggantian karbu, kunci utama dalam pengabutan bahan bakar, untukMotor Jupiter Z menggunakan karbu Motor Shogun 125, karena memiliki lubang venturi yang agak lebih lebar sedikit ketimbang karbu Motor Jupiter Z. Dan memiliki power jet yang mampu membantu mendongkrak mesin di putaran atas.
7. Kampas kopling. Untuk pilihan yang ini, jika anda menggunakan kampas ukuran std lebih baik menggunakan kampas kopling Motor F1Z R karena memiliki tapak kampas yang lebih lebar sehingga mampu mendongkrak engine pada waktu oper gigi (putaran atas) dan memperlembat operan gigi. Kalau anda berani mencoba silahkan papas rumah kopling dan dudukan kampas kopling anda menggunakan kampas Motor Suzuki FR. Mantap dipkai karena kampas yang besar dan sangat mendongkrak mesin di putaran atas.
8. Per kopling. Mengaplikasi merek saudara kandung Motor RX King karena ukuran ulir yang lebih panjang ketimbang ukuran std sehingga mampu membantu anda mempercepat pergerakan buka tutup kampas koplingUntuk perubahan seperti ini aku udah mencobanya mas bro, aman, dan tetap safety serta pemakaian bahan bakar yang tidak terlalu jauh berbeda ketimbang spek std. 
yah ini jawaban mas bro.