Satria F150, Paking Selembar = 245 cc
Kerap bikin keok musuh di kelas selembaran 500 meter
Ramainya balap trek lurus malam hari untuk Suzuki Satria F-150, bikin Alfa Alwiar kepincut nimbrung. Akhirnya F-150 miliknya jadi ‘tumbal’ demi memenuhi hobinya ini. Usahanya juga tidak sia-sia. Sudah banyak musuh yang dibuat keok motor milik mekanik yang akrab disapa ‘Ocem’ ini.
“Sekarang lagi ramai untuk jarak 500 meter, jadi kita seting untuk itu. Kalau speknya, main di kelas paking selembaran,” kata Ocem. Untuk mengejar regulasi paking selembaran, setang seher diganti milik Yamaha Scorpio. Setang seher milik sport Yamaha 225 cc ini punya dimensi yang lebih pendek dari milik F-150. Jadi, memungkinkan Ocem untuk menggeser posisi big end sebanyak 4 mm. Itu tanpa harus tambah paking tebal. Hasilnya, kini stroke menjadi 56,8 mm. Hitungannya, 48,8 mm (stroke standar F-150) + 8 mm (total naik-turun) = 56,8 mm.
Buat menambah daya ‘gedor’ power dari putaran bawah, seher standar F-150 yang berdiameter 62 mm juga diungsikan. Gantinya, piston berdiameter 74 mm masuk ke ruang silinder. Hasilnya, kapasitas silinder membengkak jadi 244,8 cc. Dibulatkan, jadi 245 cc.
Tentunya, isi silinder ini termasuk besar buat motor yang usung paking selembar alias paking blok standar. Akibatnya, proses keluar-masuk bahan bakar ke dalam ruang silinder harus disesuaikan. Klep pun ikut diganti. Klep isap pakai yang berdiameter 25 mm, sedangkan klep buang dipatok 23 mm.
“Sekarang lagi ramai untuk jarak 500 meter, jadi kita seting untuk itu. Kalau speknya, main di kelas paking selembaran,” kata Ocem. Untuk mengejar regulasi paking selembaran, setang seher diganti milik Yamaha Scorpio. Setang seher milik sport Yamaha 225 cc ini punya dimensi yang lebih pendek dari milik F-150. Jadi, memungkinkan Ocem untuk menggeser posisi big end sebanyak 4 mm. Itu tanpa harus tambah paking tebal. Hasilnya, kini stroke menjadi 56,8 mm. Hitungannya, 48,8 mm (stroke standar F-150) + 8 mm (total naik-turun) = 56,8 mm.
Buat menambah daya ‘gedor’ power dari putaran bawah, seher standar F-150 yang berdiameter 62 mm juga diungsikan. Gantinya, piston berdiameter 74 mm masuk ke ruang silinder. Hasilnya, kapasitas silinder membengkak jadi 244,8 cc. Dibulatkan, jadi 245 cc.
Tentunya, isi silinder ini termasuk besar buat motor yang usung paking selembar alias paking blok standar. Akibatnya, proses keluar-masuk bahan bakar ke dalam ruang silinder harus disesuaikan. Klep pun ikut diganti. Klep isap pakai yang berdiameter 25 mm, sedangkan klep buang dipatok 23 mm.
Kem dibuat 249 derajat (in), dan 255 derajat (ex), Karburator gambot bantu ‘sembur’ bahan bakar dan udara maksimal
Durasi noken as ikut disesuaikan. Klep in dibuat membuka 19 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 50 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Jadi, noken as klep in punya durasi 249 derajat dengan overlap 2,3 mm.
Lalu, buat durasi noken as untuk klep ex dipatok 255 derajat. Klep buang dibuat membuka 53 derajat sebelum TMB dan menutup 22 derajat sebelum TMA. Overlap klepnya jadi 2,45 mm.
Mengimbangi besarnya isapan, maka part penyuplai campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar juga diganti. Ocem mempercayakan ke karburator Keihin PE 28 mm yang direamer jadi 32 mm.
Supaya motor lebih ngacir sejak putaran bawah, sektor kopling ikut dimaksimalkan. Ocem mengganti per kopling standar dengan tipe racing yang disandingkan kampas kopling Suzuki RGR 150 yang lebih awet dibanding kampas kopling standar F-150. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 60/80-17
Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/90-17
Knalpot : DBS
Karburator : Keihin PE28
CDI : Rextor
Ban depan : FDR 60/80-17
Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/90-17
Knalpot : DBS
Karburator : Keihin PE28
CDI : Rextor